farfromfearless

DSS

  • Posted: January 21, 2010
  • |
  • Author: riandragon89
  • |
  • Filed under: My schedule in campus
  • |
  • Tags: No tags set for this entry.

Pengenalan Dan Pemanfaatan Decision Support System
1. Definisi Decision Support System (DSS)
Decision Support System (DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan Decision Support System (DSS) bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. Decision Support System (DSS) sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Decision Support System (DSS) dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Decision Support System (DSS) merupakan problem solver yang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi). DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
Tahapan sisitem pendukung keputusan (DSS):
– Definisi masalah,
– Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan,
– Pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan.

Komponen DSS:
• Database
• Model Base
• Softwer System
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah Model Base atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya. Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen ketiga (software system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti” komputer . Contohnya adalah penggunaan teknik RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS (Object Oriented Database Management System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan MBMS (Model Base 2 Management System) dipergunakan untuk mere-presentasikan masalah yang ingin dicari pemecahannya. Pentiti lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara computer dan manusia (user) sebagai pengambil keputusan.
Jenis-jenis Decision Support System :
1. Mengambil elemen-elemen informasi
2. Menganalisis seluruh file
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file
4. Memperkirakan laporan dari berbagai file
5. Mengusulkan keputusan
6. Membuat keputusan

2. Penerapan Decision Support System (DSS) Dalam Perusahaan
Bengkel Manchining Center PT. IPTN menerima pemesanan dari Engineering Office. Pesanan yang datang berupa Jadwal Induk Produksi lengkap dengan struktur produk, routing sheet dan lead time tiap item produk. Manajer bengkel harus memutuskan dengan segera mampu atau tidak mampu melayani pesanan tersebut.
Tanpa bantuan suatu sistem yang mampu menghitung kapasitas yang tersedia dari bengkel tersebut dan yang juga mampu menghitung dengan cepat kebutuhan kapasitas akan pesanan tersebut, keputusan dari manajer tidak dapat segera terwujud. Kalaupun manajer dapat segera memutuskan mampu, keputusan tersebut tentunya hanya berdasarkan pengalaman masa lalu dan keberanian semata dalam mengambil keputusan.
Sehingga hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Suatu sistem pendukung keputusan yang mampu membantu manajer menghadapi masalah tersebut diatas telah berhasil dirancang dalam tesis Antonius Sarwedi (Teknik Industri ITB, 1995) yang berjudul ‘RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN WAKTU PENYELESAIAN PRODUK DAN PENENTUAN HARGA POKOK BARANG’.Untuk dapat diterapkan di bengkel Machaning Center PT. IPTN pada kondisi riil sistem tersebut perlu dimodifikasi karena pada sistem ini JIP yang digunakan adalah JIP feasibel. Pada tugas akhir ini Sistem Pendukung Keputusan telah berhasil dimodifikasi dengan memperhitungkan penjadwalan ditingkat shop floor sehingga didapatkan JPI realistis. Akan tetapi ternyata sistem ini tidak dapat diterapkan di bengkel Machining Center PT. IPTN pada kondisi riilnya. Hal ini disebabkan karena di bengkel tersebut tidak tersedia data struktur produk, data routing sheet dan data kapasitas mesin tersedia.

Penerapan DSS dalam Manajemen Akademik
Dalam berbagai proses manajemen akademik, proses pengambilan keputusan telah banyak bergantung pada DSS yang telah dikembangkan. Penerapan DSS diterapkan pada saat :
• keputusan penerimaan mahasiswa baru,
• evaluasi prestasi akademik,
• yudisium, dan
• penentuan mahasiswa berprestasi.
Berbagai basis data dikembangkan oleh fakultas dan unit kerja sesuai dengan aktivitas dan arah pengembangan masing-masing dengan penerapan koordinasi matriks kepada unit lain yang terkait. Pangkalan data utama meliputi sebagai berikut :
• Basis data sumber daya manusia / ketenagaan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Ketenagaan (SINAGA), termasuk di antaranya basis data presensi/absensi pegawai (aplikasi Absensi sidik jari).
• Basis data akademik yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), termasuk di antaranya basis data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (aplikasi SIPEN dan aplikasi SIPEMAS).
• Basis data aset / sarana-prasarana yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi SARANA-PRASARANA (SINAPRA).
• Basis data kemitraan / kerjasama yang dikelola dalam aplikasi Sistem Informasi Kerjasama (SIKERSA).
• Basis data keungan yang dikelola dalam kelompok aplikasi Sistem Informasi Keuangan (SIAKEU).

Dalam pengolahan pertanian berkelanjutan , pembuat keputusan membutuhkan informasi karakteristik lahan pertanian, kondisi saluran irigasi, komposisi hama pertanian maupun informasi banjir dan kekeringan yang digunakan untuk memprediksi hasil pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dalam manajemen investasi di pasar modal, terdapat tahap-tahap pengambilan keputusan dengan tingkat kepentingan masing-masing. Dalam setiap tahap tersebut diperlukan dukungan informasiyang tepat dan akurat untuk memperkecil faktor ketidakpastian. Berbagai strategi pengambilan keputusan telah dikembangkan dan biasa dipergunakan dalam manajemen investasi. Penggunaan sistem pendukung keputusan yang memanfaatkan berbagai strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektivitas keputusan-keputusan yang diambil. Sistem pendukung keputusan yang dibangun dapat memanfaatkan berbagai model seperti statistik, optimasi, serta sisitem berbasisi pengetahuan, atau teknik-teknik modern seperti metode fraktal, algoritma genetika, serta jaringan syaraf tiruan.
Dalam suatu perusahaan Decision Support System (DSS) (sistem pendukung keputusan) mempunyai kemampuan untuk menganalisa pemilihan karyawan berprestasi denagn menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), dimana masing-masing kriteria dalam hal ini faktor-faktor penilaian dan alternatif para karyawan dibandingkan satu dengan yang lainnya sehingga memberikan output nilai intensitas priorotas yang menghasilkan suatu sistem yang memberikan penilaian terhadap setiap karyawan. Sistem pendukung keputusan ini membantu melakukan penilaian setiap karyawan, melakukan poerubahan kriteria, dan perubahan nilai bobot. Hal ini berguna untuk memudahkan pengambil keputusan yang terkait dengan masalah pemilihan karyawan berprestasi, sehingga akan didapatkan karyawan yang paling layak diberi reward.
Didalam bidang peternakan Decision Support System ini sangat bermanfaat. Terutama segi statistikal, didalam statistik peternakan maka akan memberikan kemudahan pengumpulan data-data dari berbagai daerah tentang jumlah populasi ternak (sapi, kerbau, kambing, ayam, dll)dari tahun ke tahun di Indonesia . Dinas Pertanian dan Peternakan sendiri telah menggunakan konsep ini sebagai acuan untuk memberikan kemudahan dalam proses pengambilan keputusan dan pengumpulan data-data statistik dalam lingkup kedaerahan maupun didalam instansi itu sendiri. Namun saat ini semakin berkembangnya kesadaran tentang pentingnya data sebagai bahan dasar pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan, sumber daya manusia pengelola data statistik lebih diperlukan keberadaannya. Untuk pengumpulan data dari dinas peternakan sendiri melakukan survey multilokasi untuk mendapatkan data-data yang valid. Setelah mendapatkan data, maka diproses sedemikian rupa (ditelaah dengan teliti) sehingga dapat diambil keputusan yang valid juga.
Diharapkan dari hasil pengumpulan data-data tadi dapat memberikan referensi dan introspeksi bagi Dinas Peternakan untuk mengembangkan jumlah populasi ternak dari berbagai daerah agar bertambah banyak dan memilki kualitas dan kuantitas produksi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Decision Support System (DSS) ini dirancang untuk level senior dalam menyusun strategi jangka panjang. Sistem ini membantu menyediakan informasi pada manager agar dapat memutuskan:
– pengembangan usaha,
– melaksanakan diversifikasi usaha,
– menyimpan keuntungan/laba, dsb
3. Dampak Pemanfaatan Decision Support System (DSS)
Dampak utama pamanfaatan Decision Support System (DSS), yaitu:
• Dapat menyelesaikan problem yang kompleks
• Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya
• Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi)
• Mengupayakan pembentukan jaringan dan kelembagaan pengelolaan pengumpulan data hidrologi ditingkat nasional dan propinsi
• Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman
• Masalah-masalah semi struktur dapat dipecahkan
• Dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi, pengambilan keputusan dengan DSS dinilai lebih cepat dan hasilnyalebih baik
• Untuk masalah yang berulang DSS, dapat memberi keputusan yang lebih efektif
• Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manager untuk berkomunikasi dengan lebih baik
• Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manager
4. Faktor pendukung Decision Support System (DSS)
Beberapa faktor-faktor pendukung suatu perusahaan menggunakan DSS, antara lain:
1. DSS sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
2. Mudah digunakan (user friendly),kemampuan grafikal yang kuat dan interaksi yang aktif dari tampilan yang menghubungkan manusia dan mesin dapat meningkatkan keefektifan DSS.
3. Memungkinkan pembuatan simulasi, proses try-and-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
4. Memberikan dukungan untuk berbagai level managerial, dari tingkat eksekutiv sampai tingkat lini.
5. Memberikan dukungan ke tiap individu dan juga untuk kelompok.
6. DSS mendukung berbagai keputusan yang interdependen dan sekuensual.
7. DSS mendukung seluruh fase dari pembuatan keputusan: Intelligence, design, choice,dan implements.
8. DSS mendukung berbagai proses dan gaya pembuatan keputusan.
9. Dalam DSS para pembuat keputusan harus bersifat reaktif, mampu untuk memkonfrontasikan perubahan kondisi yang cepat dan mengadaptasika DSS untuk mengatasi perubahan. DSS sangat fleksibel jadi pengguna dapat menambah, menghapus mengkombinasikan, merubah atau mengatur kembali elemen-elemen dasar.
10. Para pembuat keputusan memiliki wewenang atas pengendalian seutuhnyadari langkah-langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
11. DSS bisa memberikan akses untuk berbagai macam sumber data, format dan tipe, mulai dari geographic information system (GIS) sampai dengan yang berorientasi ke objek.

No comments as yet.

Anonymous - Gravatar

No comments have yet been made to this posting.

Commentors on this Post-

Leave a Comment-

Comment Guidelines: Basic XHTML is allowed (a href, strong, em, code). All line breaks and paragraphs are automatically generated. Off-topic or inappropriate comments will be edited or deleted. Email addresses will never be published. Keep it PG-13 people!

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <code> <em> <i> <strike> <strong>

All fields marked with "*" are required.